Thursday, March 1, 2012

Soliloquy: Mbatin Produk dari Prihatin

Saya pernah mbatin dalam hati tentang beberapa hal yang saya pikir itu adalah masalah serius, namun juga bisa jadi lucu kedengarannya. Daripada dipendem sendiri mending saya share ke blog ini, biar sedikit lega hehehe baiklah tidak usah basa basi, siapa tahu pemikiran saya berikut ini pernah jadi bahan mbatinnya teman-teman sekalian hehehe cekidot, gan!


  • sejauh yang saya tau, namanya pelayanan publik itu pasti lekat dengan suasana ramah dan hangat tapi kenapa ya yang sering saya lihat kalau petugasnya itu pelit banget ngasih senyum, raut wajah selalu cemberut. padahal saya sudah senyum dengan lebar-lebar, nggak usah banyak-banyak deh mbak/mas cukup kanan 1cm,  kiri 1cm aja senyum sudah bikin hati ini adem :)
  • jangan salahkan anak kalau mulai sekarang hobi belanja, lawong pas weekend mereka selalu diajakin wisata ke mall, bukan ke kebun binatang. jangan juga disalahin mereka lebih prefer dengerin musik orang dewasa, lawong lagu versi anak-anak sudah langka dinyanyiin.   
  • saya pikir, go green itu tidak cuma bicara perkara penghijauan, mengurangi efek rumah kaca dan sebagainya tapi ada isu yang jauh lebih mengerikan yaitu kepunahan. 
  • bisa nggak ya walaupun judulnya 'kereta kelas ekonomi', kalau sudah melebihi kuota gerbong para penumpang diarahkan naik kereta berikutnya? tapi nanti pasti ada yang menjawab, kalau tidak begitu nanti bisa telat. atau ada yang akan menjawab begini "yah namanya juga ekonomi, mau nggak mau harus rela desak-desakan".
  • jelas-jelas saya sudah jalan melewati zebra cross, tapi kenapa para pengguna kendaraan tidak mau mengalah untuk pejalan kaki? malah si punya mobil ngedim ke arah saya yang mungkin artinya kurang lebih seperti ini "awas, saya mau lewat! jangan halangi jalan atau mau saya tabrak?"
  • saking keliatan sibuk dan autisnya sama handphone, orang zaman sekarang sampe rela telpon-telponan dan smsan diatas motor dan mobil. mereka sudah nggak mikir kalau itu bisa jadi alarm bahaya buat mereka dan pengguna jalan lainnya. kan jauh lebih aman bila bales sms atau telponnya setelah sampai ditempat tujuan.
  • kenapa ya para wakil rakyat kita sekarang rata-rata punya karakter yang hampir sama. sama-sama suka korupsi, suka barang mewah, suka saling tuding, suka berantem, suka bolos rapat, suka semua memakai istilah tidak sopan yang bukan ciri seorang negarawan?
  • tidak salah memang ya bila kita itu sering dianggap latah, tidak orisinal. selalu ingin nampak seperti orang lain. apapun yang lagi happening, kita pasti mengekor secepat kilat. kalau tidak ikut mode terkini, nanti dibilang norak, kampungan. memang salah ya kalau kita bergaya dengan a la kita sendiri? be originally you aja lah ya. don't act the way people tell you to act!
  • di depan mata sudah kelihatan ada tong sampah, tapi kenapa otak kita enggan mengarahkan kaki dan tangan untuk membuang sampah kesana? 
  • jelas-jelas ada tanda/tulisan no smoking area, dan jelas-jelas di ruangan ber AC tapi tetep aja ngerokok. 
  • kenapa ya pemerintah lebih mudah memberikan izin alihfungsi lahan menjadi pusat bisnis, lahan yang jelas-jelas potensial untuk lahan pertanian dan perkebunan malah berubah jadi bangunan beton dimana-mana. jadi gemes sendiri!
  • indonesia selalu dituntut untuk menjaga hutannya sebagai paru-paru dunia, tapi kenapa pada saat yang bersamaan negara super power itu malah membangun pabrik dimana-mana, termasuk di indonesia. serba salah memang, satu sisi harus go green, satu sisi lagi harus industrialisasi.
  • kenapa ya para anak muda yang ngaku boybands dan girlbands itu menganggap modal sedikit bisa nyanyi dan tari sudah bisa menjadikan mereka seperti bintang secara instan? 
  • saya heran, jelas-jelas sudah bawa tas gede tapi kenapa ya para pengguna tablet itu hobi sekali nenteng-nenteng itu gadget di tangan? 
  • sudah jelas artikel yang di share itu hasil terjemahan, tapi kenapa ya kebanyakan berita/info di y*h** seperti tidak melalui proses editing lagi? kadang judul sama kontennya nggak nyambung sama sekali, lebih heboh judulnya ketimbang isinya. dan lebih kacaunya lagi, terjemahannya tidak oke sama sekali. kelihatan sekali kalau cuma copy paste dari translator. 
  • heran seherannya ngeliat perempuan yang seenak jidatnya ngerokok di depan anak kecil, nggak pernah mikir apa kalau dia sudah ngasih contoh yang tidak baik? untuk masalah ini, saya tidak akan pernah terima alasan kalau itu adalah hak asasi dan kebebasan seseorang. Smoking is not a human right, dear!
#ditemani Adam Lambert - What do you want from me

No comments:

Post a Comment

Setelah baca postingan saya, jangan lupa tinggalin jejak ya. Terima kasih :))