Thursday, January 31, 2013

Vacation Time Part 1 : Kali Oyo

Salam LIBURAN! 
ilustrasi saya peroleh darisini
Hahaha setelah sekian lama dirundung penyakit kunang-kunang akibat paper selama UAS maka tibalah waktunya untuk balas dendam! Cara balas dendam saya ada dua. Pertama, tidur sepuas yang saya mau (maklum status saya sudah kembali jadi mahasiswa, bukan orang kantoran [sok] sibuk lagi hahaha). Kedua, wisata bareng teman-teman. Balas dendam yang kedua ini nih yang sekarang mau saya bagi ke teman-teman hehehe.

FYI, penyakit kunang-kunang saya itu reda seketika persis setelah saya ngumpulin paper mata kuliahnya pak Gaby hari Jumat, 25 Januari 2013. Beuuuh, senangnya bukan kepalang. Yah, walaupun saya ngumpulin paling telat dibanding teman-teman yang lain, syukur Alhamdulillah paper saya masih diterima hihihi girang kesorean pokoknya! 

Habis ngumpul tugas, saya dan teman-teman akhirnya sepakat makan bareng Coto Makassar di deket Gereja Kota Baru yang konon kabarnya enak se Yogya. Nggak perlu banyak cincong, saya dan 5 orang teman (fuad, erni, kak ivon, dian, dan ayik) langsung capcus kesana. Sampai sana, itu warung sudah mau tutup rupanya. Terang aja, kita datengnya kesorean ditambah lagi tempat itu favorit. Lengkaplah sudah. Ibarat kata, kita cuma kebagian sisa doang! Tapi nasib itu cuma berlaku buat teman-teman saya hahaha maklum - entah sejak kapan persisnya - saya sudah tidak ngonsumsi semua makanan berbahan dasar daging (semi vegetarian buuuk). Padahal bau cotonya enak bangeeeet (T___T). Jatohnya, saya cuma makan kue lumpur dua biji sama es sirup merah. Yah, lumayanlah buat ganjel perut, daripada tidak sama sekali. 

Sambil makan nikmatin semangkok coto makassar, kami mulai merencanakan kira-kira kapan dan mau kemana liburan semester kali ini. Kuliah masih medio Februari, masa nggak ada rencana liburan. Ini Yogyaaaaa, banyak tempat yang bisa digarap buat liburan. Dan, usul punya usul akhirnya ditetapkanlah Goa Pindul sebagai sasaran wisata kita. Yes, kita sepakat Senin, 28 Januari 2013 berangkat kesana. Cihuuuui libur tlah tiba libur tlah tiba, hore, hore, horeeeee!

Mari abaikan cerita H-1 dan H-2, sekarang konsen cerita di hari H aja hagagaga baiklah, liburan ke Goa Pindul akhirnya terealisasi juga. Enam orang yang rencananya ikut Jumat kemarin, ternyata cuma bisa ikut 4 orang. Dian dan kak Ivon nggak bisa. Tapi syukurnya ketambahan Dody dan Andi. Awalnya kita janjian berangkat jam 7 pagi, eeeh ngaret sampe jam 8 hahaha Mungkin anak-anak patokannya WITA kali ya, makanya molor sejam? #ngeles :p

Setelah lobbying Dian sana sini, dan tetep nggak bersedia ikut karena alasan penting lantas melipirlah kami berenam (tiga motor: Saya-dody, Erni-fuad, dan Ayik-andi) ke Goa Pindul, Gunung Kidul. Oia, sebelum berangkat kesana, ada baiknya teman-teman mempersiapkan baju ganti. Kalau memang kadung nggak bawa, sok atuh beli atau sewa pakaian ganti di Pos/Sekretariat Goa Pindul. Satu lagi, jangan lupa bawa kamera ya haha soalnya sayang banget kalau nggak bawa. Eits, sama kaya baju ganti tadi, klo nggak bawa juga, disana juga sedia jasa foto selama perjalanan disana kok. 

Berdasarkan info dari Dody, perjalanan dari Kota Yogyakarta ke Goa Pindul butuh waktu sekitar 1.5jam pakai motor. Nggak tahu lagi kalau pake mobil hihihi. Alhamdulillah sepanjang perjalanan cuaca cerah bersahabat. Tapi ada kendala sedikit sih, waktu kita uda mau naik ke Piyungan (bener nggah sih?) Motor Fuad tiba-tiba mati, idup, mati alias ngadat. Untung masih dibawah, jadinya kita cari bengkel dulu buat mendandani itu motor. Itung-itung istirohat, reeeek! :D 

Motor Fuad pun kembali kece dan narik! Lanjuuut ke Goa Pindul sodara-sodara, cihuiiii. Oh, ada satu tips yang sempat dikasih tahu Fuad ke kita-kita, biasanya kalau ada orang yang mau pergi ke arah Goa Pindul sana, kita pasti dapat tawaran dari penduduk setempat buat diantar kesana. Nah, kalau kalian yakin dan tahu lokasinya mending tolak aja secara halus atau bilang aja mau ke tempat teman. Kalau nggak gitu kalian bisa dibuntutin guide itu sampe lokasi. Tapi kalau kalian memang nggak tau medan, ya sok atuh minta bantuan mas guidenya. Kalau saya pribadi mending kalian ajak teman yang paham, biar nggak perlu ngeluarin ongkos lagi buat bayar guidenya :) 

Selama perjalanan, kami disuguhi pemandangan hijau khas perdesaan. Kami juga sempat nyaksiin anak-anak SD yang baru pulang sekolah. Iiiih mereka masih nyimut banget, beda sama anak di perkotaan yang rata-rata badannya sudah seukuran anak SMP bahkan SMA. Pokoknya hari itu sejuk, segar. Paling seneng pas sudah dekat lokasi, sawahnya terpapar hijauuuu, orang-orangan sawahnya masih terbuat dari plastik. 

Eeeeh nggak lama kemudian, sampailah kita di tempat tujuan. GOA PINDUL!!!

Sampai di lokasi, kita langsung menuju parkiran motor. Retibusinya nggak mahal kok cuma 2000 perak, bayar ditempat. Turun, kita ucuk-ucuk langsung ke pos informasi. Tanya-tanya soal biaya dan fasilitas yang bisa didapat. Ternyata tidak hanya cave tubing Goa Pindul yang jadi "jualan". Ada juga namanya Kali Oyo. Nah, di kali Oyo ini teman-teman bisa river tubing. Pake ban dalam! Yah, perahu karet sih ada, tapi laham euy! Kita mahasiswa cwiin hahaha 

Hampir lupa! Soal biaya. Karena liburannya nggak mau flat gitu aja, akhirnya kita ambil dua-duanya. Total kena 75K/org (Kali Oyo 35K dan Goa Pindul 40K). Itu sudah termasuk fasilitas pelampung, sepatu plastik, ban dalam (pastinya), sama jasa penitipan barang dan kamar mandi. Sekretariatnya juga nawarin ke kita kalau mau sekalian dapet foto selama perjalanan, cukup bayar 75K/objek kalian sudah bisa dapet kurang lebih 70an gambar. Karena foto adalah bagian saksi sejarah, duilah saksi sejarah katanya? maka kami kompak, sewa jasanya langsung buat 2 objek. Total 150K. Bayar bisa belakangan buuuk nggak usah napsu bayar dimuka. Beda sama karcis masuk yang wajib dibayar saat itu juga. Karena kami berenam, yah hitung sendiri deh berapa total biayanya. Inget yang kami sewa itu tarif tipe 'ban dalam' bukan 'perahu karet' ya :p

Habis bayar ke loket, kita siap-siap dulu ganti pakaian. Setelah itu, titipin tas dan barang bawaan kalian. Barang berharga seperti dompet, hape dan lain-lain bisa kalian percayakan ke petugasnya. InsyaAllah tidak akan pindah tempat dan berkurang satu bijipun. Jangan lupa kenakan pelampung dan sepatunya ya. Karena saya sudah pake alas kaki yang nyaman buat bebasahan (hihihi istilahmu piiit!), saya putuskan tidak memakainya. 

Eits, sebelumnya mulai perjalannannya, rasanya kurang afdol kalau tidak berfoto di depan tulisan selamat datang di Goa Pindulnya, bukan? Ini dia penampakannya :D
 - Fuad, Pipito, Erni, Ayik, Andi dan Dody -
RUTE 1 : KALI OYO

Habis absen di tugu selamat datang, kita langsung ke mobil mini pick up yang bakal ngasih kita tumpangan ke Kali Oyo. Jaraknya ternyata lumayan, sekitar 1.5 km ke lokasi. Ban dalam juga ikut bareng kita lo.. 


Berangkat dari pos, mungkin butuh sekitar 10-15menit buat sampai di lokasi start. Kami cukup beruntung, disepanjang jalan bisa melihat tanaman minyak kayu putih yang baru mulai tumbuh kembali setelah sempat di panen. Ternyata disekitar situ ada pabrik penyulingan minyak kayu putih. Disela-sela tanaman juga ditanami penduduk setempat beberapa tanaman palawija. Kalau saya tidak salah ingat, model penanaman kayak gitu disebut tumbang sari. Oia, mobil cuma bisa sampai di jalan aspal aja. Habis itu kita turun, ke arah sungai jalan kaki. Jaraknya dekat kok. Yang pasti ngelewatin ilalang dulu hehe baru deh bisa sampai di lokasi. 

  



sampai juga di area start Kali Oyo :)
Setelah puas jadi banci foto (padahal belum mulai uda heboh aja cekrak cekrek -___-), tibalah saatnya kita BEBASAHAANNN!! Wohoooo, kami diberikan arahan oleh pemandu kami untuk satu persatu turun ke bibir sungai. Duduk ke ban masing-masing, dan INGAT harus saling berpegangan di tali kanan kiri rekan kita. Persis membentuk sebuah rantai. Ujung dan pangkal rombongan bakal di kawal oleh pemandu. Jadi tidak perlu kawatir. 

Di awal perjalanan, arus sungai tidak begitu deras. Mungkin bisa saya katakan tenang. Beruntung, kata mas pemandu, dua hari terakhir tidak hujan (padahal di Kota, hujan terus buuuk) jadi air sungainya tidak keruh. Daaan yang paling penting buat saya, air sungainya tidak bikin gatal badan saya (bukan sombong, tapi saya punya penyakit alergi -__-). Air yang tidak cocok dengan kulit saya, in minutes bisa bikin merah dan gatal. Itu betul-betul menyiksa (T__T).

Kembali ke laptop! Panjang aliran sungai yang bakal dilewatin - menurut info - kalau saya tidak salah ingat adalah 1.5km. Disepertiga awal perjalanan menuju bebatuan karst arus memang masih terasa cukup tenang. Nah, pas sudah mau masuk ke area bebatuan karst kita akan ketemu arus yang menurut ukuran saya sudah deras. Mungkin jaraknya sekitar 100m, karena tipe alurnya juga tikungan ke kanan.

arus tenang
arus deras
dody dan fuad
Hadoooh, yang paling kocak ini nih, Erni nyungsep sendirian *LOL* 
Setelah itu kita akan ketemu bebatuan karst indah di sisi kanan dan kiri. Bagi saya itu adalah view yang paling apik sepanjang Kali Oyo. Kalian akan menikmatinya sekitar 250m lebih. Cantiiik banget, nggak nyaka itu adalah hasil pahatan alam. Allah memang mencintai keindahan ya :)

Mulai memasuki bebatuan karst
diantara bebatuan karst
Mendekati ujung bebatuan, kita diperbolehkan pemandu untuk turun alias berenang menuju air terjun. Air terjun ini akan kita temui tidak lama setelah kita sampai diujung karst tadi. 


Sesampainya di air terjun kita dipersilahkan untuk istirahat sejenak, barang 10-15menit. Bagi yang hobi terjun seperti teman saya Andi, kalian boleh ikutan uji nyali melompat dari papan lompat yang sudah tersedia. Mau berkali-kali juga silakan, asal nggak kesel aja kemasukan air di telinga hahaha Karena saya perempuan, maenya kitaran bawah air terjun aja lah ya. Kami tidak pernah lupa buat berfoto ria hahaha banci foto itu kayaknya sudah profesi deh :p

 


  

Istirahat dan foto-foto dirasa sudah cukup, bapak pemandu kembali mengajak kami melanjutkan perjalanan. Sama medan diawal, arusnya ternyata juga tenang. Bila teman-teman perhatikan, hampir disepanjang sungai akan menemukan pemandangan yang sama. Disisi kiri dan kanan kita bisa menjumpai susunan pohon bambu hijau yang dihiasi kantong plastik bekas, hasil kreasi luapan sungai. Kalian juga akan menemukan sebuah jembatan yang tidak begitu kuat menurut saya. Dan hanya cukup untuk dilewati oleh sepeda motor, satu arah secara bergiliran. Kami juga sempat bertegur sapa dengan para penduduk yang tinggal di sekitar Kali Oyo. Mereka sangat ramah, sekalipun kami hanya menyapa dari kejauhan. Sangat akrab suasana siang itu :) 



Setelah puas menyusuri dan menikmati sisa perjalanan yang lebih kurang 500m. Kita bisa turun di pos pemberhentian, sebelah kiri bibir sungai. Disana, kita sudah ditunggu oleh mobil mini pick up yang siap mengantar kita kembali ke pos pertama yaitu sekretariat. Di pos terakhir ini ada kejadian lucu, fuad dan erni secara tidak sengaja ngusilin - kalau tidak salah batang pohon jagung atau tebu - yang sudah diikat rapi antara dua ujung pemikul milik petani setempat. Maksud mereka pengen berpose sambil ngangkat ikatan itu, karena tidak kuat, eeeehhh malah roboh. Ancene arek-arek cilik iki nakalan :D Untung bapaknya baik, jadi mereka tidak dimarahi hahaha Puas ngerjain bapaknya, kitapun naik ke pick up untuk kembali melanjutkan rute ke Goa Pindul.   



Pos akhir Kali Oy0 :D
Waktu kembali ke sekret kami melewati RT 1 di Desa Wisata Bejiharjo. Kata pemandunya, desa itu terdiri dari 8 RT. Mungkin karena jauh dari pusat keramaian, sepangjang jalan kami sedikit sekali menemukan pemukiman penduduk. Bisa dihitung dengan jari jumlahnya. Jalan yang kami lewati juga masih berbatu. Kalau orang jawa bilang makadam


to be continued.. 

No comments:

Post a Comment

Setelah baca postingan saya, jangan lupa tinggalin jejak ya. Terima kasih :))