Friday, March 25, 2011

Bimbang Itu Selalu Ada dalam Setiap Keputusan Hidup

Siapa yang tidak pernah dihadapkan dengan sebuah keputusan? Keputusan yang menuntut kita untuk memilih sesuatu yang menurut saya, anda dan kita semua baik. Tidak merugikan orang lain termasuk kita sendiri. Guna mencapai sebuah keputusan, rasa bimbang bisa dipastikan akan muncul disela-sela pengambilan keputusan. Entah itu bimbang karena khawatir tidak tepat dalam memutuskan sesuatu. Bimbang atas ketidaksiapan pihak lain untuk menerimanya. Atau bimbang perkara baik tidaknya keputusan itu secara pribadi. 

Saat teman-teman membaca tulisan ini, saya juga sedang dalam kondisi bimbang. Bimbang untuk menentukan karir seperti apa yang sebenarnya ingin saya raih dan kejar. Terus terang pada 3 (tiga) tahun terakhir saya belum bisa memastikan dan menentukan jawaban pasti perihal karir saya ke depan. 

Suatu hari, salah satu senior saya pernah bertanya "Pit, kamu sebenarnya pengen jadi apa? Kamu pengen konsen pada bidang apa? Cita-cita seperti apa yang sebenarnya kamu kejar?" Mungkin bagi teman-teman itu pertanyaan yang sederhana dan mudah untuk dicari jawaban seketika itu juga. Namun tidak dengan saya. Ketika pertanyaan itu dilayangkan, seorang pipit cuma bisa diam. Bisu tidak berkicau seperti biasanya. Ternyata untuk mencari jawaban itu saya harus berpikir keras, berdiskusi dengan diri saya sendiri dalam batasan waktu 10-20menit. Waktu yang nyatanya cukup sulit untuk saya lalui. 

Setelah berpikir cukup lama, akhirnya saya menemukan jawaban kunci yaitu saya ingin jadi seorang yang ahli di bidang riset. Jawabanpun langsung saya utarakan dengan antusiasnya. Senior saya pun langsung menembak saya dengan pertanyaan lanjutan, "Kalau kamu pengen jadi ahli bidang riset, riset atau studi apa yang ingin kamu dalami?". Nah loh, makin bingung lagi saya jawabnya. Kemudian akhirnya saya jawab dengan nada masih setengah bingung bahwa saya ingin expert pada studi kebijakan dan manajemen sumberdaya alam dan lingkungan. Nah, kalau kamu sudah ada keinginan disana lantas kamu ingin bekerja dimana? 

Dieng!!! Pertanyaan yang terakhir bikin telinga saya panas dingin. Kenapa? karena sejak pertanyaan itu dilontarkan, sampai hari ini saya masih belum bisa menjawab secara nyata harapan dan cita-cita saya untuk bekerja pada bidang dan tempat yang benar-benar menjadi minat dan passion saya. Saya masih dihadapkan dengan pilihan kesempatan karir yang sebenarnya jauh dari harapan dan cita-cita saya tersebut. Saya masih bimbang memutuskan dan menetapkan hati bahwa saya masih ada kesempatan dan masih mampu untuk mencapai itu. Tidak peduli bagaimanapun sulitnya, kebimbangan saya jelas harus dijawab dengan action

Ini kebimbangan saya, bagaimana dengan kalian? (^___~)

4 comments:

  1. Hihiii... Phit... setiap orang pasti akan mengalami kebimbangan entah itu siapa, kapan dan dimana. Tapi semua itu merupakan proses pendewasaan seseorang.

    Hidup memang sebuah pilihan, dan kita sering terjebak dalam pilihan2 sulit yang terkadang tidak ada ujung pangkalnya. Dan pilihan yang kita pilih tersebut selalu ada konsekwensinya.

    Sama Phit kayak aku sekarang... bimbang harus seperti apa, ingin kerja full tapi terbentur dengan kewajiban sebagai seorang istri dan ibu. Kalau gak kerja, eman2 sama kemampuanku, iri melihat teman2 yg bekerja, juga tau sendiri lah sekarang semua kebutuhan u/hidup ini butuh uang.

    Semua pilihan itu memberatkanku. DILEMA yang tak berujung, ketika pilihan2 lain (seperti job2) muncul aku hanya bisa berdiam diri & berdoa : YA ALLAH BERIKANLAH AKU PETUNJUK U/ Mendapatkan kemudahan dalam hidupku, keluargaku dan akhiratku.

    So... BINGUNG boleh tapi jangan lupa pilih yang prioritas, minta pula petunjuk ma ALLAH. Supaya segala sesuatu yang telah kita pilih itu tidak salah jalan dan mendapatkan keberkahan dari ALLAH. Memang komentku ini gak ilmiah, tapi bisa mengingatkan saja bahwa kehidupan itu harus seimbang antara dunia & akhirat.

    ReplyDelete
  2. mbak, mbak pipit kan sering nulis personality kaya gini nihh, jadiin naskah aja. kirim ke http://bukune.com/Syarat-Pengajuan-Naskah.html
    tentang apa kek, kalo saranku sih pengalamannya mbak pipit di RSC aja, dari maba sampek ALB ^^. Kalo aku kan nggak mungkin nulis tentang RSC, masih sedikit pengalaman saya di sana....

    ReplyDelete
  3. haha thank you ya nduk buat infonya. td aku uda meluncur ke TKP. naskahnya 80lbr ya, wah boleh tuh dicoba. idemu boleh juga tuh buat dipertimbangkan. mari kita garaaaaap! ^_~

    ReplyDelete
  4. to Caca: yup, bener itu bug. mohon doanya biar kebimbangan itu tidak terus-terusan jadi kendala buat ngambil keputusan besar dalam hidupku. amin...

    ReplyDelete

Setelah baca postingan saya, jangan lupa tinggalin jejak ya. Terima kasih :))